tag:blogger.com,1999:blog-76926846789208384732024-03-05T11:09:11.523-08:00Para Petani CabaiKumpulan berita seputar pertanian, Cara - cara menanam cabai, dan konsultasi masalah pertanian.Arista Septian Senponhttp://www.blogger.com/profile/12469341744989983062noreply@blogger.comBlogger6125tag:blogger.com,1999:blog-7692684678920838473.post-64587723000492822672011-04-12T10:31:00.000-07:002011-04-12T10:31:35.231-07:00Mencegah Datangany Penyakit Antraknosa/ Patek Pada Cabai Besar<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><img src="http://amazingbiogrowth.files.wordpress.com/2010/09/patek-pada-cabe.jpg" />Mencegah penyakit Patek yang menyerang di cuaca ekstrim seperti saat ini membuat sejumlah petani pusing karena produksi tanaman cabainya menurun dratis. padahal mereka teratur menyemprot tanamannya dengan Fungisida berbahan aktif </span><b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mankozeb</span></span><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">. hujan dan panas tanpa henti, kadang malam hujan dan paginya panas yang luar biasa dan dapat menyebabkan daerah tanaman menjadi lebab dan muncul </span></span><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="color: maroon; font-size: 12px; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Cendawan</span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="color: maroon; font-size: 12px; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="color: maroon; font-size: 12px; line-height: 19px;"><em style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Colletotrichum capsici </span></em></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="color: maroon; font-size: 12px; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sydow dan</span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="color: maroon; font-size: 12px; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="color: maroon; font-size: 12px; line-height: 19px;"><em style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Colletotrichum gloeosporioides</span></em></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="color: maroon; font-size: 12px; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="color: maroon; font-size: 12px; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pens</span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> jamur yang dapat menimbulkan patek tersebut.</span></span></b><div><b><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Petani di daerah saya pun tak bingung akal, mulanya petani mencoba membuat percobaan yang terkadang tak masuk akal. ada yang mencampurkan fungisida dengan campuran kapur gamping yang menurut mereka bisa melindungi buah cabai, tetapi tetap saja penyakit datang menyerang. ada juga yang menggunakan Laos yang di giling diambil airnya dan dicampur dengan fungisida tersebut dan menurut mereka berguna untuk menambah panas didalam obat tersebut. lagi - lagi hasilnya Nol dan buah tetap terserang penyakit.</span></span></b></div><div><b><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Saya pun tak kalah dengan mereka saya mencoba untuk melakukan percobaan pencegahan patek yang selalu menyerang. pada tanaman cabai besar berumur 70 hari buah sudah mulai besar saya tetap menyemprot dengan fungisida dengan dosis rendah karena takut obat terkena daun muda. awalnya saya beri pelekat murahan yang 1 liternya Rp. 10.000,- . 1 tangki mesin 20 liter-an saya kasih 3 tutup botol. dan hasilnya saya lihat bagus, kemudian pada saat cabai mulai kehitam - hitaman atau mulai merah / masak dosis obat saya tambah dan diberi pelekat lebih banyak yaitu 5 sampai 7 tutup botol pelekat tersebut. hasilnya pun bagus setelah obat kering pelekat melindungi buah dan jika terkena air buat tersebut taka akan basah (seperti daun talas) berkali - kali saya aplikasikan seperti itu dan hasilnya memuaskan. patek yang dulu menjadi momok petani, kini bisa ditanggulangi.</span></span></b></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">sekarang para petani daerah saya jarang yang tanamannya terkena penyakit Patek tersebut. penyakit mulai berkurang hingga 70%.</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Selamat mencoba</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Oleh</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Arista Septian S</span></div><div><br />
</div>Arista Septian Senponhttp://www.blogger.com/profile/12469341744989983062noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7692684678920838473.post-32435795515316697902011-04-06T04:44:00.001-07:002011-04-06T04:44:27.749-07:00Tips Membasmi Thrips<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">Sore - sore badan capek habis dari kebun ngurusi tanaman cabai besar yang lagi panen, seneng rasanya, panen tanpa ada penyakit. dari pada cuma bengong sengaja saya tulis artikel tips merawat tanaman cabai agar tanaman teman - teman semua jadi baik dan mendapatkan hasil yang memuaskan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;"><br />
</span> <br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">Di cuaca ekstrim seperti saat ini tanaman cabai rentan akan penyakit, cuaca panas banyak serangan thrips, hewan paling menjekelkan ini sebenarnya tidak sulit menanganinya. Bukan hanya insektisida berbahan </span><i><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;"><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">Abamektin</span> </span><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;"> </span><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">saja yang bisa membunuh binatang tersebut. bayangkan jika serangan hewan Thrips menyerang tanaman Teman - teman diwaktu usia tanam yang masing terhitung harian. bisa - bisa tak bisa panen.</span></span></span></b></i><br />
<i><b><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">sebenarnya selain Thrips ada juga Kutu Kebul yang menjengkelkan. </span></span></span></b></i><br />
<i><b><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;"><br />
</span> </span></span></b></i><br />
<i><b><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">Tipsnya adalah......</span></span></span></b></i><br />
<i><b><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">biasanya diwaktu tanaman Cabai berumur 10 - 45 hari adalah masa tanaman untuk pembentukan daun dan bunga. dan biasanya penyemprotan dilakukan 2 hari sekali dengan obat berbahan Abamektin ( untuk thrips), pupuk daun dan untuk jamur ( maaf ga bisa sebutin merk obat ntar disangka promosi) . dengan selang waktu tersebut penyakit bisa saja datang lagi dan menyerang tanaman. </span></span></span></b></i><br />
<i><b><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">diwaktu 1 hari sesudah penyemprotan pestisida pergunakan air bersih untuk mengompres atau menyemprot tanaman tersebut. teman - teman bisa menggunakan air sumur atau air yang tidak mengandung lumpur. pengompresan dilakukan mulai umur 5 - 50 hari dan dilakukan 1 hari sesudah penyemprotan dengan pestisida. </span></span></span></b></i><br />
<i><b><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">kegunaanya....</span></span></span></b></i><br />
<i><b><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">Thrips sebenarnya meminum sari - sari daun muda yang ada di pupus, daun yang terserang Thrips bisa kriting atau daunnya menjadi Brekele.........</span></span></span></b></i><br />
<i><b><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">jika dikompres maka Thrips akan meminum air kompresan tadi dan jika penyemprotannya keras Thrips akan hilang terkena air tersebut. berikutnya di semprot lagi denga pestisida. jadi tidak ada waktu untuk Thrips datang menyerang. </span></span></span></b></i><br />
<i><b><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;"><br />
</span> </span></span></b></i><br />
<i><b><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">Tips diatas merupakan pengalaman dari saya sendiri.</span></span></span></b></i><br />
<i><b><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">tanaman Cabai saya bebas brekele..........</span></span></span></b></i><br />
<i><b><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;"><br />
</span> </span></span></b></i><br />
<i><b><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">Oleh</span></span></span></b></i><br />
<i><b><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">Arista Septian Senpon</span></span></b></i>Arista Septian Senponhttp://www.blogger.com/profile/12469341744989983062noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-7692684678920838473.post-21109068856005561792011-04-04T22:17:00.001-07:002011-04-04T22:17:43.884-07:00BUDIDAYA CABE MERAH DILUAR MUSIM<span class="Apple-style-span" style="color: #2a2c26; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px;"></span><br />
<div style="text-align: center;"><img align="left" border="0" height="190" hspace="11" src="http://img812.imageshack.us/img812/6261/cabe1.jpg" style="border-bottom-color: rgb(187, 201, 166); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(187, 201, 166); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(187, 201, 166); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(187, 201, 166); border-top-style: solid; border-top-width: 1px;" vspace="11" width="250" /></div><div align="justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Dengan pangaturan pola tanam berdasarkan kuota luas tanam, atau membatasi produksi pada masa bertanam normal, dan diikuti dengan melakukan budidaya diluar musim, diharapkan produksi dan harga cabe di pasar akan lebih stabil.<br />
Untuk mengembangkan budidaya cabe diluar musim perlu diterapkan teknologi budidaya yang tepat dan biasanya berbeda dengan teknologi budidaya pada masa tanam biasa. Dengan penerapan teknologi budidaya cabe merah yang ditanam pada musim penghujan diharapkan dapat dihasilkan cabe yang tidak kalah produksi dan kualitasnya dibanding produksi cabe yang pada ditanam pada musim kemarau.</span></div><div align="justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Syarat tumbuh untuk tanaman cabe antara lain tanah yang gembur, remah, tidak terlalu liat, tidak terlalu porous, kaya bahan organic dan pH tanah 5,5 – 6,8. Air yang diperlukan tersedia cukup dengan drainase yang baik. Varietas yang dapat digunakan untuk budidaya cabe off season adalah cabe keriting TM 999, paris Minyak, cabe jatilaba, cabe besar Tit Super, cabe merah keriting lokal, Cabe hibrida (Hot Beauty, Hero). Benih yang digunakan untuk budidaya off season ini hendaknya benih yang bebas dari hama dan penyakit, masak pohon, berwarna merah, daya tumbuh ± 80%, seragam dan bersih dari kotoran.</span></div><div align="justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">TEKNOLOGI BUDIDAYA</span></div><div align="justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">1. Pembibitan<br />
- Media pembibitan hendaknya disiapkan berupa campuran tanah subur dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1. Pembibitan dapat dilakukan pada kantong plastic atau tempat pembibitan khusus;<br />
- Tempat pembibitan hendaknya ternaungi. Penyiraman dilakukan setiap hari atau jika diperlukan;<br />
- Umur 25 – 30 hari bibit siap ditanam dilapangan.<br />
2. Teknologi Penyiapan Lahan<br />
Tanah dibersihkan dan dicangkul, hendaknya dibuat bedengan berukuran lebar 120 cm, tinggi 40 – 50 cm, dengan jarak antar bedengan 50 cm. Jika pH rendah dapat diberi kapur dolomit sebanyak ± 2 ton/ha, bersamaan dengan pemberian pupuk kandang dan pupuk dasar pada saat pengolahan tanah tahap akhir. Sebagai pupuk dasar dapat diberikan pupuk Urea 300 kg/Ha, SP36 250 – 300 kg/Ha, KCl 250 kg/Ha, diaduk secara rata. Siram seluruh permukaan bedengan dengan air hingga lembab, kemudian tutup dengan mulsa plastik.<br />
3. Pemasangan Mulsa Plastik Hitam Perak (MPHP)<br />
Mulsa plastik yang digunakan adalah 12 roll/Ha. Pemasangan mulsa dilakukan pada saat terik matahari agar memeudahkan plastik mengembang dan mudah ditarik. MPHP ditebarkan diatas bedengan, warna perak menghadap ke tas den warna hitam menghadap ke tanah. Ttepi-tepi MPHP ditarik kuat ke arah bawah hingga terasa mengembang. Jepit tepi plastik dengan bilah bambu tipis sepanjang 40 cm disepanjang tepinya pada setiap jarak 40 – 50 cm.<br />
4. Penanaman<br />
Llubang tanam dibuat dengan jarak tanam 60 cm dalam barisan dan 70 – 80 cm antar barisan. Bibit yang telah disiapkan sebaiknya ditanam pada pagi atau sore hari.<br />
5. Pemeliharaan<br />
Penyulaman dilakukan paling lambat 1 minggu untuk mengganti bibit yang mati atau sakit. Pengairan diberikan dengan cara di leb atau disiram per lubang. Untuk menopang berdirinya tanaman dapat diberi ajir setinggi 125 cm. Tunas – tunas air yang tumbuh di bawah cabang utama dipangkas.<br />
<br />
PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN (OPT)<br />
Pengendalian lalat buah yang sering merusak buah cabe dapat dilakukan dengan memasang perangkap berisi methyl eugenol. Pengendalian hama dan penyakit lainnya dilakukan dengan menggunakan pestisida sesuai kebutuhan dengan dosis yang sesuai petunjuk.<br />
<br />
TEKNOLOGI PANEN DAN PASCA PANEN<br />
Umur 60 – 70 hari setelah tanam, cabe dapat dipanen. Buah yang dipanen sudah berwarna merah. Kemasan untuk pengangkutan cabe diberi lubang angin yang cukup atau menggunakan karung jala. Tempat penyimpanan harus kering, sejuk dan cukup sirkulasi udara.<br />
<br />
Sumber Bahan Bacaan :</span></div><div align="justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">- Perencanaan dan Pengaturan Pola Tanam Cabe Merah, 2004 (Ir.Novita S)</span></div><div align="justify"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">- Budidaya Cabe diluar musim, 2000. Dirjen Hortikultura,</span></div>Arista Septian Senponhttp://www.blogger.com/profile/12469341744989983062noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7692684678920838473.post-51281837377007633682011-04-04T21:53:00.000-07:002011-04-04T22:11:36.174-07:00TEKNIK BUDIDAYA CABAI HIBRIDA SISTEM MULSA PLASTIK<span class="Apple-style-span" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 5px; -webkit-border-vertical-spacing: 5px;"></span><br />
<div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dewasa ini bertani cabai hibrida sistem mulsa plastik hitam perak (MPHP) banyak dipraktekkan pada cabai Hot Beauty, Hero, Long Chili, Ever-Flavor dan cabai Paprika. Dimungkinkan pula pada usahatani cabai keriting hibrida maupun cabai kecil (rawit, cengek) hibrida. </span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Alasan utama sistem MPHP digunakan pada cabai-cabai hibrida adalah untuk mengimbangi biaya pengadaan MPHP dari peningkatan hasil cabai yang lebih tinggi daripada cabai biasa, sehingga secara ekonomis menguntungkan</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">. Budidaya cabai hibrida dengan sistem MPHP merupakan perbaikan kultur teknik ke arah yang intensif. Pada umumnya sistem budidaya cabai di sentra-sentra produksi cabai masih menggunakan benih lokal dan populasi tanaman per hektarnya tinggi. Populasi yang sangat rapat ini dapat mengakibatkan penangkapan sinar matahari setiap tanaman berkurang dan kelembaban udara di sekitar kebun menjadi tinggi. Kelembaban yang tinggi seringkali dapat meningkatkan serangan hama dan penyakit. Perbaikan kultur teknik budidaya cabai secara intensif untuk meningkatkan produksi maupun kualitas hasil, diantaranya adalah penggunaan benih unggul dari varietas hibrida yang bermutu tinggi, penerapan MPHP, pemupukan berimbang, pengendalian hama dan penyakit, serta cara-cara lain yang khas seperti pemasangan turus dan perempelan tunas ataupun daun. Kegiatan pokok teknik budidaya cabai hibrida sistem MPHP meliputi :</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b></b></span><br />
<b></b><br />
<b></b><br />
<b><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Penyiapan Lahan</span></div></b><br />
<div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalam budidaya cabai hibrida sistem MPHP, penyiapan lahan harus didahulukan, kemudian disusul dengan penyiapan benih atau pembibitan. Maksudnya agar tanah sebagai media tanam benar-benar telah matang dan layak ditanami. Sebaliknya, bila pembibitan didahulukan, maka penyiapan lahan akan terburu-buru, sehingga tanahnya belum matang benar dan bibit sudat terlanjur tua. Bibit cabai hibrida umumnya siap dipindahtanamkan dari persemaian ke lapangan (kebun) pada umur 17 - 23 hari (berdaun 2 - 4 helai). Bila bibit terlambat dipindahtanamkan (terlanjur tua), pertumbuhan kurang optimal dan produksinya menurun (rendah).</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b></b></span><br />
<b></b><br />
<b></b><br />
<b><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Persyaratan lahan untuk kebun cabai hibrida sistem MPHP adalah :</span></div></b><br />
<ul><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b></b></span><div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tempatnya terbuka agar mendapat sinar matahari secara penuh.</span></li>
<div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Lahan bukan bekas pertanaman yang sefamili, seperti kentang, tomat, terung taupun tembakau ; guna menghindari risiko serangan penyakit.</span></li>
<div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Lahan yang paling baik adalah berupa tanah sawah bekas tanaman padi, agar tidak perlu membajak cukup berat.</span></li>
<div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Lahan tegalan (tanah kering) dapat digunakan, asal cukup tersedia air.</span></li>
</ul><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span> <br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span><br />
<table bgcolor="#FFB76F" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr><td align="CENTER"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=7692684678920838473&postID=5128183737700763368" name="IT"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">IKLIM DAN TANAH</span></a></td></tr>
</tbody></table><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b></b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b></b></span><br />
<b></b><br />
<b></b><br />
<b><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Syarat Iklim</span></div></b><br />
<div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pada umumnya cabai dapat ditanam di dataran rendah sampai pegunungan (dataran tinggi) + 2.000 meter dpl yang membutuhkan iklim tidak terlalu dingin dan tidak terlalu lembab. Temperatur yang baik untuk tanaman cabai adalah 24</span><sup><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">0</span></span></sup><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> - 27</span><sup><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">0</span></span></sup><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">C, dan untuk pembentukan buah pada kisaran 16</span><sup><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">0</span></span></sup><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> - 23</span><sup><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">0</span></span></sup><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> C. Setiap varietas cabai hibrida mempunyai daya penyesuaian tersendiri terhadap lingkungan tumbuh.</span><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Cabai hibrida Hot Beauty dan Hero</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> dapat berproduksi dengan baik di dataran rendah sampai dataran tinggi + 1200 m dpl. Sedangkan </span><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">cabai hibrida Long Chili</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">lebih cocok ditanam pada ketinggian antara 800 - 1500 m dpl. Khusus untuk </span><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">cabai Paprika</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> umumnya hanya cocok ditanam di dataran tinggi. Kisaran temperatur optimum untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman paprika antara 21</span><sup><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">0</span></span></sup><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> - 25</span><sup><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">0</span></span></sup><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">C, sedangkan untuk pembentuk-an buah memerlukan temperatur 18,3</span><sup><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">0</span></span></sup><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">. Cabai paprika tidak tahan terhadap intensitas cahaya matahari yang tinggi karena dapat menyebabkan buah seperti terbakar (sunburn) dan juga hasil akhir bobot buah akan sangat rendah. Pada kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan, tanaman paprika akan mengalami gugur tunas, gugur bunga dan buah muda, serta ukuran buah sangat kecil. Meskipun cabai paprika umumnya cocok ditanam di dataran tinggi, tetapi dapat pula dikembangkan di dataran menengah mulai ketinggian 600 m dpl; yakni dengan cara memanipulasi lingkungan. Alih teknologi budidaya paprika di dataran menengah antara lain menggunakan sungkup beratapkan plastik bening (transparan).</span></div><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b></b></span><br />
<b></b><br />
<b></b><br />
<b><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Syarat Tanah</span></div></b><br />
<div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Hampir semua jenis tanah yang cocok untuk budidaya tanaman pertanian, cocok pula bagi tanaman cabai. Untuk mendapatkan kuantitas dan kualitas hasil yang tinggi, cabai menghendaki </span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">tanah yang subur, gembur, kaya akan organik, tidak mudah becek (menggenang), bebas cacing (nematoda) dan penyakit tular tanah</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">. Kisaran pH tanah yang ideal adalah antara 5.5 - 6.8, karena pada pH di bawah 5.5 atau di atas 6.8 hanya akan menghasilkan produksi yang sedikit (rendah). Pada tanah-tanah yang becek seringkali menyebabkan gugur daun dan juga tanaman cabai mudah terserang penyakit layu. Khusus untuk tanah yang pH-nya di bawah 5.5 (asam) dapat diperbaiki keadaan kimianya dengan cara pengapuran, sehingga pH-nya naik mendekati pH normal.</span></div><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Beberapa angka pH tanah (reaksi tanah), terdiri atas :</span></div><ul><div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Paling masam (< 4.0)</span></li>
<div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sangat asam (4.0 - 4.5)</span></li>
<div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Asam (4.5 - 5.5)</span></li>
<div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Agak asam (5.5 - 6.5)</span></li>
<div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Netral (6.5 - 7.5)</span></li>
<div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Agak basa (7.5 - 8.5)</span></li>
<div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Basa (8.5 - 9.0)</span></li>
<div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sangat basa (9.0).</span></li>
</ul><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pada pH tanah asam, ketersediaan unsur-unsur Fosfor, Kalium, Belerang, Kalsium, Magnesium dan Molibdinum menurun dengan cepat. Pada pH tanah basa akan menyebabkan unsur-unsur Nitrogen, Besi, Mangan, Borium, Tembaga dan Seng ketersediaannya relatif menjadi sedikit. Cabai yang ditanam pada tanah asam pada umumnya keracunan unsur Alumunium (Al), Besi (Fe) dan Mangan (Mn). Sebaliknya pada pH basa, jumlah unsur bikarbonat cukup banyak untuk merintangi penyerapan ion lain, sehingga dapat menghalangi pertumbuhan tanaman secara optimum.</span></div><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span><br />
<table bgcolor="#FFB76F" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr><td align="CENTER"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=7692684678920838473&postID=5128183737700763368" name="SP"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">PERSIAPAN LAHAN DAN TANAM</span></a></td></tr>
</tbody></table><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b></b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b></b></span><br />
<b></b><br />
<b></b><br />
<b><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tahapan pengolahan tanah dilakukan dengan tata cara sebagai berikut :</span></div></b><br />
<ul><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b></b></span><div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Lahan dibersihkan dari sisa-sisa tanaman atau perakaran dari pertanaman sebelumnya.</span></li>
<div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tanah dibajak atau dicangkul sedalam 30 - 40 cm, kemudian dikeringkan selama 7 - 14 hari.</span></li>
<div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tanah yang sudah agak kering segera dibentuk bedengan-bedengan selebar 110 - 120 cm, tinggi 40 - 50 cm, lebar parit 60 - 70 cm, sedangkan panjang bedengan sebaiknya lebih dari 12 meter. Khusus pada tanah yang banyak mengandung air (mudah becek), sebaiknya parit dibuat sedalam 60 - 70 cm.</span></li>
<div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Di sekeliling lahan kebun cabai dibuat parit keliling selebar dan sedalam 70 centimeter.</span></li>
<div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pada saat 70% bedengan kasar terbentuk, bedengan dipupuk dengan pupuk kandang (kotoran ayam, domba, kambing, sapi ataupun kompos) yang telah matang sebanyak 1,0 - 1,5 kg/tanaman.</span></li>
<div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pada tanah yang pH-nya masam, bersamaan dengan pemberian pupuk kandang dilakukan pengapuran sebanyak 100 - 125 gram/tanaman.</span></li>
<div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pupuk kandang dan kapur pertanian dicampur dengan tanah bedengan secara merata sambil dibalikkan, kemudian dibiarkan diangin - anginkan selama kurang lebih 2 minggu.</span></li>
</ul><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b></b></span><br />
<div align="JUSTIFY"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Catatan :</span></b></div><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jika populasi cabai hibrida per hektar antara 18.000 - 20.000 tanaman pada jarak tanam 60 x 70 cm, maka diperlukan pupuk kandang 18 - 30 ton, dan kapur pertanian 1,8 - 2,0 ton.</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b></b></span><br />
<b></b><br />
<b></b><br />
<b><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Penyiapan Benih dan Pembibitan</span></div></b><br />
<div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bersamaan dengan terbentuknya bedengan kasar, dilakukan penyiapan benih dan pembibitan di pesemaian. Untuk lahan (kebun) seluas 1 hektar diperlukan benih +180 gr atau 18 bungkus kemasan masing-masing berisi 10 gram. Benih dapat disemai langsung satu dalam bumbung (koker) yang terbuat dari daun pisang ataupun polybag kecil ukuran 8 x 10 cm, tetapi dapat pula dikecambahkan terlebih dahulu. Sebelum dikecambahkan, benih cabai sebaiknya direndam dulu dalam air dingin ataupun air hangat 55</span><sup><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">0</span></span></sup><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> - 60</span><sup><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">0</span></span></sup><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> selama 15 - 30 menit untuk mempercepat proses perkecambah-an dan mencucihamakan benih tersebut. Bila benih cabai akan disemai langsung dalam polybag, maka sebelumnya polybag harus diisi dengan media campuran tanah halus, pupuk kandang matang halus, ditambah pupuk NPK dihaluskan serta Furadan atau Curater. Sebagai pedoman untuk campuran adalah : tanah halus 2 bagian (2 ember volume 10 liter) + 1 bagian pupuk kandang matang halus (1 ember volume 10 liter) + 80 gr pupuk NPK dihaluskan (digerus) + 75 gr Furadan. Bahan media semai tersebut dicampur merata, lalu dimasukkan ke dalam polybag hingga 90% penuh. Benih cabai hibrida yang telah direndam, disemaikan satu per satu sedalam 1,0 - 1,5 cm, lalu ditutup dengan tanah tipis. Berikutnya semua polybag yang telah diisi benih cabai disimpan di bedengan secara teratur dan segera ditutup dengan karung goni basah selama + 3 hari agar cepat berkecambah. Bila benih dikecambahkan terlebih dahulu, maka sehabis direndam harus segera dimasukkan ke dalam lipatan kain basah (lembab) selama + 3 hari. Setelah benih keluar bakal akar sepanjang 2-3 mm, dapat segera disemaikan ke dalam polybag. Cara ini untuk meyakinkan daya kecambah benih yang siap disemai dalam polybag. Tata cara penyemaian benih ke dalam polybag prinsipnya sama seperti cara di atas hanya perlu alat bantu pinset agar kecambah benih cabai tidak rusak. Penyimpanan polybag berisi semaian cabai dapat ditata dalam rak-rak kayu atau bambu, namun dapat pula diatur rapi di atas bedengan-bedengan selebar 110 - 120 cm. Setelah semaian cabai tersebut diatur rapi, maka harus segera dilindungi dengan sungkup dari bilah bambu beratapkan plastik bening (transparan) ataupun jaring net kassa. Selama bibit di pesemaian, kegiatan rutin pemeliharaan adalah penyiraman 1-2 kali/hari atau tergantung cuaca, dan penyemprotan pupuk daun pada dosis rendah 0,5 gr/liter air saat tanaman muda berumur 10 - 15 hari, serta penyemprotan pestisida pada konsentrasi setengah dari yang dianjurkan untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit.</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b></b></span><br />
<b></b><br />
<b></b><br />
<b><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pemasangan MPHP</span></div></b><br />
<div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebelum MPHP dipasang untuk menutupi permukaan bedengan, terlebih dahulu dilakukan pemupukan pupuk buatan secara total sekaligus. Jenis dan dosis pupuk yang biasa digunakan untuk cabai hibrida adalah sebagai berikut :</span></div><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Untuk praktisnya dapat menghitung pupuk per bedengan. Misalnya panjang bedengan 12 meter, jarak tanam 60 x 70 cm akan berisi 40 tanaman. Jadi, pupuk yang diperlukan sejumlah + 4 kg, yang terdiri atas perbandingan 3 ZA : 1 Urea : 2 TSP : 1,5 Kcl, dengan catatan tiap 100 kg pupuk campuran tadi ditambahkan 1 kg Borate dan 1,5 kg Furadan. Campuran pupuk buatan ini disebar merata sambil diaduk dan dibalikkan dengan tanah bedengan. Kemudian bedengan diratakan kembali sambil dirapihkan, dan setelah itu disiram air secukupnya agar pupuk dapat larut ke lapisan tanah. Pemasangan MPHP sebaiknya memperhatikan cuaca, yakni pada saat terik matahari antara pukul 14.00 - 16.00 agar plastik tersebut memanjang (memuai) dan menutup tanah serapat mungkin. Pemasangan MPHP minimal dilakukan oleh 2 orang. Caranya adalah : tariklah kedua ujung MPHP ke masing-masing ujung bedengan arah memanjang. Kemudian dikuatkan dengan pasak bilah bambu berbentuk "U" yang ditancapkan di setiap sisi bedengan. Berikutnya tarik pula lembar MPHP ke bagian sisi kiri kanan (lebar) bedengan hingga nampak rata menutup permukaan bedengan. Kuatkan dengan pasak bilah bambu pada setiap jarak 40 - 50 cm. Bedengan yang telah ditutup MPHP dibiarkan dulu selama + 5 hari agar pupuk buatan larut dalam tanah dan tidak membahayakan (toksis) bibit cabai yang ditanam.</span></div><br />
<br />
<br />
<dir><b><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Penanaman</span></div></b></dir><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b></b></span><br />
<div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Waktu tanam yang paling baik adalah pagi atau sore hari, dan bibit cabai telah berumur 17 - 23 hari atau berdaun 2 - 4 helai. Sehari sebelum tanam, bedengan yang telah ditutup MPHP harus dibuatkan lubang tanam dulu. Jarak tanam untuk cabai merah hibrida adalah 60 x 70 cm atau 70 x 70 cm, sedangkan cabai paprika 50 x 70 cm atau 60 x 70 cm. Pembuatan lubang tanam dapat menggunakan alat bantu khusus yang terbuat dari potongan pipa besi diisi arang. Penggunaan alat ini dengan cara menempelkan ujung bawahnya pada MPHP sesuai dengan jarak tanam yang telah ditetapkan. Dengan cara demikian MPHP akan berlubang berupa bulatan-bulatan kecil berdiameter + 6 - 8 cm. Selain itu, dapat juga menggunakan alat bantu bekas kaleng susu yang salah satu permukaannya telah dipotong. Cara penggunaan kaleng bekas susu ini adalah : tutupkan pada calon lubang tanam yang telah ditetapkan, kemudian putarlah sambil ditekan alakadarnya, maka akan langsung terbentuk lubang kecil. Cara lain adalah menggunakan pisau silet atau pisau cutter dengan cara dikeratkan langsung pada MPHP berbentuk bulatan kecil. Bibit cabai hibrida yang siap dipindahtanamkan segera disiram dengan air bersih secukupnya. Kemudian bersama dengan polybagnya direndam dalam larutan fungisida sistemik atau bakterisida pada dosis 0,5 - 1,0 gram/liter air selama 15 - 30 menit untuk mencegah penularan hama dan penyakit. Setelah media semainya cukup kering, bibit cabai hibrida dikeluarkan dari polybag secara hati-hati. Caranya : ambil polybag berisi bibit sambil dibalikkan dan pangkal batang bibit cabai dijepit oleh jari telunjuk dan jari tengah. Bagian dasar polybag ditepuk-tepuk secara pelan dan hati-hati, maka bibit cabai akan keluar bersama akar dan medianya. Bibit cabai hibrida siap langsung ditanam pada lubang tanam yang tersedia.</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b></b></span><br />
<div align="JUSTIFY"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Cara penanaman bibit cabai adalah :</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> mula-mula sebagian tanah pada lubang tanam diangkat kira-kira seukuran media polybag; kemudian bibit dimasukkan sambil diurug tanah hingga dekat pangkal batangnya cukup padat. Bibit cabai hibrida yang disemai dalam polybag ini, begitu dipindahtanamkan langsung tumbuh (segar) tanpa mengalami kelayuan (stagnasi). Selesai tanam, segera disiram sampai tanahnya cukup basah.</span></div><br />
<br />
<br />
<dir><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span> <table bgcolor="#FFB76F" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr><td align="CENTER"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=7692684678920838473&postID=5128183737700763368" name="CO"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">PEMELIHARAAN TANAMAN</span></a></td></tr>
</tbody></table><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span> <div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kegiatan pokok pemeliharaan tanaman meliputi : pemasangan ajir (turus), penyiraman (pengairan), perempelan tunas dan bunga pertama, pemupukan tambahan (susulan), perempelan daun bawah di bawah cabang, pengendalian hama dan penyakit. Khusus untuk cabai paprika yang sifatnya peka terhadap sinar matahari yang terik diperlukan naungan beratap plastik bening (transparan). Pemasangan kerangka naungan ini bisa tunggal per bedengan, atau 2 bedengan bahkan tiap 4 bedengan; tergantung dari kepraktisan maupun ketersediaan bahan.</span></div><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><b><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tata cara pemasangan sungkup (naungan) untuk cabai paprika (atau cabai hibrida di musim hujan), pada prinsipnya adalah sebagai berikut :</span></div></b><ul><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b></b></span><div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pasang tiang-tiang dari bambu gelondongan setinggi 50 - 80 cm di bagian pinggir bedengan; arahnya memanjang pada jarak tiap 3-4 meter.</span></li>
<div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pasang bilah bambu yang bentuknya dilengkungkan setengah lingkaran setinggi 160 - 200 cm dari permukaan tanah. Caranya adalah dengan memasukkan ujung bilah bambu ke dalam lubang bambu gelondongan yang letaknya berpasangan.</span></li>
<div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Hubungkan antara kerangka sungkup yang satu dengan yang lainnya dengan bilah bambu yang dipasang memanjang, kemudian ikat dengan tali kawat, hingga akhirnya sungkup (kerangka) naungan siap dipasang atap plastik bening.</span></li>
<div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pasang atap plastik bening, dan kuatkan dengan tali pengikat agar tidak mudah lepas oleh terpaan angin.</span></li>
</ul><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kegiatan pemeliharaan tanaman untuk semua jenis atau varietas cabai hibrida umumnya meliputi :</span></div><b><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pemasangan ajir (turus)</span></div></b><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Cabai hibirida umumnya berbuah lebat, sehingga untuk menopang pertumbuhan tanaman agar kuat dan kokoh serta tidak rebah perlu dipasang ajir (turus) dari bilah bambu setinggi 125 cm, lebar + 4 cm dan tebalnya + 2 cm. Ajir dipasang (ditancapkan) tegak tiap 3 tanaman cabai 1 ajir secara berjajar mengikuti arah panjang bedengan. Antara ajir dengan ajir lainnya dihubungkan dengan bilah bambu memanjang (gelagar) tepat pada ketinggian 80 cm dari permukaan tanah. Pemasangan ajir harus sedini mungkin, yakni pada saat tanaman belum berumur 1 bulan setelah pindah tanam. Hal ini untuk mencegah terjadinya kerusakan akar tanaman cabai sewaktu memasang (menancapkan) ajir. Khusus untuk cabai paprika, pemasangan ajir setiap tanaman 1 ajir.</span></div><b><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pengairan (Penyiraman)</span></div></b><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pada fase awal pertumbuhan atau saat tanaman cabai masih menyesuaikan diri terhadap lingkungan kebun (adaptasi), maka penyiraman perlu dilakukan secara rutin tiap hari, terutama di musim kemarau. Setelah tanaman tumbuh kuat dan perakarannya dalam, pengairan berikutnya dilakukan dengan cara dileb setiap 3 - 4 hari sekali. Pengeleban ini airnya cukup sampai batas antara tanah bagian bawah dengan ujung MPHP. Setelah tanah bedengan basah, airnya segera dibuang kembali melalui saluran pembuangan. Tanah yang becek atau menggenang akan memudahkan tanaman terserang penyakit layu. Di lahan tertentu yang tidak mungkin melakukan pengairan dengan cara dileb, dapat menggunakan teknik kocoran melalui selang yang dialirkan di antara 4 tanaman. Ujung selang dimasukkan ke dalam lubang MPHP di tengah-tengah bedengan. Tanaman cabai hibrida di bawah 40 hari, memerlukan pengairan yang intensif dan rutin. Sedangkan tanaman yang sudah produktif (berbuah) tidak mutlak memerlukan air banyak. Tetapi yang terpenting adalah menjaga agar tanah tidak kekeringan.</span></div><dir><b><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Perempelan</span></div></b></dir><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b></b></span><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Cabai hibrida umumnya bertunas banyak yang tumbuh dari ketiak-ketiak daun. Tunas ini tidak produktif dan akan mengganggu pertumbuhan secara optimal. Oleh karena itu, perlu dilakukan perempelan (pembuangan) tunas samping.</span></div><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Perempelan tunas samping dilakukan pada tanaman cabai hibrida yang berumur antara 7 - 20 hari. Semua tunas samping dibuang agar tanaman tumbuh kuat dan kokoh. Saat terbentuk cabang, maka perempelan tunas dihentikan. Biasanya perempelan tunas ini dilakukan 2 - 3 kali. Tanpa perempelan tunas samping, pertumbuhan tanaman cabai akan lambat.</span></div><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ketika tanaman cabai mengeluarkan bunga pertama dari sela-sela percabangan pertama, maka bunga ini pun harus dirempel. Tujuan perempelan bunga perdana ini adalah untuk merangsang pertumbuhan tunas-tunas dan percabangan di atasnya yang lebih banyak dan produktif menghasilkan buah yang lebat. Kelak tanaman cabai hibrida yang sudah berumur 75 - 80 hari biasanya sudah membentuk percabangan yang optimal. Daun-daun tua yang ada di bawah cabang dapat dirempel, terutama daun yang terserang hama dan penyakit. Daun tua tersebut sudah tidak produktif lagi, bahkan seringkali menjadi sumber penularan hama dan penyakit. Perempelan daun-daun tua ini jangan terlalu awal, sebab pertumbuhan cabang daun belum optimal. Kesalahan perempelan daun tua, justru berakibat fatal, yakni menyebabkan tanaman cabai tumbuh merana dan produksinya menurun.</span></div><b><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pemupukan Tambahan (susulan)</span></div></b><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sekalipun tanaman cabai hibrida sudah dipupuk total pada saat akan memasang MPHP, namun untuk menyuburkan pertumbuhan yang prima dapat diberi pupuk tambahan (susulan). Jenis pupuk yang digunakan pada fase pertumbuhan vegetatif aktif (daun dan tunas) adalah pupuk daun yang kandungan Nitrogennya tinggi, misalnya Multimicro dan Complesal cair. Interval penyemprotan pupuk daun antara 10 - 14 hari sekali, dengan dosis atau konsentrasi yang tertera pada labelnya (kemasan) pupuk daun tersebut. Pada fase pertumbuhan bunga dan buah (generatif), masih perlu pemberian pupuk daun yang mengandung unsur Phospor dan Kaliumnya tinggi, misalnya Complesal merah, Kemira merah ataupun Growmore Kalsium. Untuk memacu pertumbuhan bunga dan buah, tanaman cabai yang berumur 50 hari dapat dipupuk susulan berupa NPK atau campuran ZA, Urea, TSP, Kcl, (1 : 1 : 1 : 1) sebanyak + 4 sendok makan. Cara pemberiannya adalah dengan melubangi MPHP diantara 4 tanaman. Kemudian pupuk dimasukkan melalui lubang tersebut sambil diaduk-aduk dengan tanah dan langsung disiram air bersih agar cepat larut dan meresap ke dalam tanah. Pemupukan susulan berikutnya masih diperlukan, terutama bila kondisi pertumbuhan tanaman cabai kurang memuaskan atau karena terserang hama dan penyakit. Jenis dan dosis pupuk yang digunakan adalah NPK sebanyak 4-5 kg yang dilarutkan dalam 200 liter air (1 drum). Pemberiannya adalah dengan cara dikocorkan pada setiap tanaman sebanyak 300 - 500 cc atau tergantung kebutuhan. Cara pengocoran dapat dilakukandengan alat bantu corong atau selang sepanjang 0,5 - 1,0 m dimasukkan ke dalam lubang MPHP dekat pangkal batang tanaman cabai. Pengocoran pupuk larutan ini dapat dilakukan setiap dua minggu sekali. Varietas cabai hibrida umumnya bisa berbuah cukup lama, sehingga dapat dipanen beberapa kali (12 - 14 kali), terutama pada hibrida Hot Beauty dan Hero. Setiap kali selesai panen perlu dipupuk susulan untuk mempertahankan produktivitas buah. Jenis dan dosis pupuknya adalah berupa NPK atau campuran ZA, Urea, TSP, KCl, (1 : 1 : 1 : 1) sebanyak 2 sendok per tanaman yang diberikan di antara 2 tanaman cabai bagian kiri dan kanan. Pada kondisi pertumbuhan tanaman cabai cukup bagus, pemberian pupuk susulan ini cukup sebulan sekali. Pemupukan Nitrogen pada cabai hibrida dianjurkan 2 macam sumber N, yaitu ZA san Urea. Pupuk ZA selain mengandung unsur Nitrogen, juga kaya akan unsur Belerang (S) yang diperlukan untuk pertumbuhan cabai hibrida secara optimal.</span></div><dir><dir><div align="JUSTIFY"></div></dir></dir><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span> <table bgcolor="#FFB76F" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr><td align="CENTER"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=7692684678920838473&postID=5128183737700763368" name="PA"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">KEUNTUNGAN PENGGUNAAN PLASTIK HITAM-PERAK</span></a></td></tr>
</tbody></table><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span> <div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mulsa plastik yang dianggap baik di daerah subtropis adalah yang berwarna hitam dengan ketebalan 50 mikron. </span><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mulsa Plastik Hitam </span></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">(MPH) sudah membudaya pada tanaman mentimun, tomat, strawberri dan kubis bunga. Adaptasi atau pengembangan teknologi sistem Mulsa Plastik dirintis oleh Jepang dan Taiwan yang memperkenalkan Mulsa Plastik Hitam Perak (MPHP). MPHP ini memiliki dua muka dan dua warna, yaitu muka pertama berwarna hitam dan muka kedua berwarna perak. </span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Warna hitam</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> untuk menutup permukaan tanah, </span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">warna perak</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> sebagai permukaan atas tempat menanam suatu tanaman budidaya.</span></div><b><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Keuntungan bertani sistem MPHP antara lain :</span></div></b><ol><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b></b></span><div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pemberian pupuk dapat dilakukan sekaligus total sebelum tanam.</span></li>
<div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Warna hitam dari mulsa menimbul-kan kesan gelap sehingga dapat menekan rumput-rumput liar atau gulma.</span></li>
<div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Warna perak dari mulsa dapat memantulkan sinar matahari ; sehingga dapat mengurangi hama aphis, trips dan tungau, serta secara tidak langsung menekan serangan penyakit virus.</span></li>
<div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menjaga tanah tetap gembur, suhu dan kelembaban tanah relatif tetap (stabil).</span></li>
<div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mencegah tercucinya pupuk oleh air hujan, dan penguapan unsur hara oleh sinar matahari.</span></li>
<div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Buah cabai yang berada di atas permukaan tanah terhindar dari percikan air tanah sehingga dapat mengurangi resiko berjangkitnya penyakit busuk buah.</span></li>
<div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kesuburan tanah karena pemupukan dapat merata, sehingga pertumbuhan dan produksi tanaman budidaya relatif seragam (homogen).</span></li>
<div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Praktis untuk melakukan sterilisasi tanah dengan menggunakan gas fumigan seperti Basamid-G, karena fungsi MPHP mempercepat proses pembentukan gas zat fumigan tanpa harus membeli plastik khusus.</span></li>
<div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Secara ekonomis penggunaan MPHP dapat mengurangi pekerjaan penyiangan dan penggemburan tanah, sehingga biaya pengadaan MPHP dapat dialokasikan dari biaya pemeliharaan tanaman tersebut.</span></li>
<div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pada musim kering (kemarau), MPHP dapat menekan penguapan air dari dalam tanah, sehingga tidak terlalu sering untuk melakukan penyiraman (pengairan).</span></li>
</ol><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span> <table bgcolor="#FFB76F" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr><td align="CENTER"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=7692684678920838473&postID=5128183737700763368" name="IP"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT</span></a></td></tr>
</tbody></table><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span> <div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Salah satu faktor penghambat peningkat-an produksi cabai adalah adanya serangan hama dan penyakit yang fatal. Kehilangan hasil produksi cabai karena serangan penyakit busuk buah (Colletotrichum spp), bercak daun (Cercospora sp) dan cendawan tepung (Oidium sp.) berkisar antara 5% - 30%. Strategi pengendalian hama dan penyakit pada tanaman cabai diajurkan penerapan pengendalian secara terpadu. Komponen Pengendalian Hama dan Penyakit secara Terpadu (PHPT) ini mencakup pengen-dalian kultur teknik, hayati (biologi), varietas yang tahan (resisten), fisik dan mekanik, peraturan-peraturan, dan cara kimiawi.</span></div><b><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">HAMA CABAI</span></div></b><div align="JUSTIFY"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ulat Grayak</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> (</span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Spodoptera litura</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">)</span></div><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Serangga dewasa dari hama ini adalah kupu-kupu, berwarna agak gelap dengan garis agak putih pada sayap depan. Meletakkan telur secara berkelompok di atas daun atau tanaman dan ditutp dengan bulu-bulu. Jumlah telur tiap betina antara 25-500 butir. Telur akan menetas menjadi ulat (larva), mula-mula hidup ber-kelompok dan kemudian menyebar. Ciri khas dari larva (ulat) grayak ini adalah terdapat bintik-bintik segitiga berwarna hitam dan bergaris-garis kekuningan pada sisinya. Larva akan menjadi pupa (kepompong) yang dibentuk di bawah permukaan tanah. Daur hidup dari telur menjadi kupu-kupu berkisar antara 30 - 61 hari. Stadium yang membahayakan dari hama Spodoptera litura adalah larva (ulat). Menyerang bersama-sama dalam jumlah yang sangat besar. Ulat ini memangsa segala jenis tanaman (polifag), termasuk menyerang tanaman cabai. Serangan ulat grayak terjadi di malam hari, karena kupu-kupu maupun larvanya aktif di malam hari. Pada siang hari bersembunyi di tempat yang teduh atau di permukaan daun bagian bawah. Hama ulat grayak merusak di musim kemarau dengan cara memakan daun mulai dari bagian tepi hingga bagian atas maupun bawah daun cabai. Serangan hama ini menyebabkan daun-daun berlubang secara tidak beraturan; sehingga menghambat proses fotosintesis dan akibatnya produksi buah cabai menurun. Pengendalian secara terpadu terhadap hama ini dapat dilakukan dengan cara :</span></div><ol><b><div align="JUSTIFY"></div></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span>
<li><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mekanis</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">, yaitu mengumpulkan telur dan ulat-ulatnya dan langsung dibunuh.</span></li>
<b><div align="JUSTIFY"></div></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span>
<li value="1"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kultur teknis</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">, yaitu menjaga kebersihan kebun dari gulma dan sisa-sisa tanaman yang menjadi tempat persembunyian hama, serta melakukan rotasi tanaman.</span></li>
<b><div align="JUSTIFY"></div></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span>
<li value="1"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Hayati (biologis) kimiawi</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">, yaitu disemprot dengan insektisida berbahan aktif Bacilus thuringiensis seperti Dipel, Florbac, Bactospeine, dan Thuricide.</span></li>
<b><div align="JUSTIFY"></div></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span>
<li value="1"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sex pheromone</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">, yaitu perangkap ngengat (kupu-kupu) jantan. Sex pheromone merupakan aroma yang dikeluarkan serangga betina dewasa yang dapat menimbulkan rangsangan sexual (birahi) pada serangga jantan dewasa untuk menghampiri dan melakukan perkawinan sehingga membuahkan keturunan. Sex pheromone dari Taiwan yang di Indonesia diberi nama "Ugratas" atau Ulat Grayak Berantas Tuntas berwarna "merah" sangat efektif untuk dijadikan perangkap kupu-kupu dewasa dari ulat grayak (S. litura). Cara pemasangan Ugratas merah ini adalah dimasukkan ke dalan botol bekas aqua volume 500 cc yang diberi lubang kecil untuk tempat masuknya kupu-kupu jantan. Untuk 1 hektar kebun cabai cukup dipasang 5-10 buah Ugratas merah, dengan cara digantungkan sedikit lebih tinggi di atas tanaman cabai. Daya tahan (efektivitas) Ugratas ini + 3 minggu, dan tiap malam bekerja efektif sebagai perangkap ngengat jantan. Keuntungan penggunaan Ugratas ini antara lain : aman bagi manusia dan ternak, tidak berdampak negatif terhadap lingkungan, dapat menekan penggunaan insektisida, tidak menimbulkan kekebalan hama, dan dapat memperlambat perkem-bangan hama tersebut.</span></li>
<div align="JUSTIFY"></div><li value="1"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kimiawi, yaitu disemprot insektisida seperti Hostathion 40 EC 2 cc/lt atau Orthene 75 SP 1 gr/lt.</span></li>
</ol><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b></b></span><div align="JUSTIFY"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kutu Daun</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> (</span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Myzus persicae Sulz</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">.)</span></div><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kutu daun atau sering disebut Aphid tersebar di seluruh dunia. Hama ini memakan segala jenis tanaman (polifag), lebih dari 100 jenis tanaman inang, termasuk tanaman cabai. Kutu daun berkembang biak dengan 2 cara, yaitu dengan perkawinan biasa dan tanpa perkawinan atau telur-telurnya dapat berkembang menjadi anak tanpa pembuahan (partenogenesis). Daur hidup hama ini berkisar antara 7 - 10 hari. Hama ini menyerang tanaman cabai dengan cara mengisap cairan daun, pucuk, tangkai bunga ataupun bagian tanaman lainnya. Serangan berat menyebabkan daun-daun melengkung, keriting, belang-belang kekuningan (klorosis) dan akhirnya rontok sehingga produksi cabai menurun.</span></div><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kehadiran kutu daun di kebun cabai, tidak hanya menjadi hama tetapi juga berfungsi sebagai penular (penyebar) berbagai penyakit virus. Di samping itu, kutu daun mengeluarkan cairan manis (madu) yang dapat menutupi permukaan daun. Cairan manis ini akan ditumbuhi cendawan jelaga berwarna hitam sehingga menghambat proses fotosintesis. Serangan kutu daun menghebat pada musim kemarau.</span></div><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pengendalian secara terpadu terhadap hama ini dapat dilakukan dengan cara :</span></div><ol><b><div align="JUSTIFY"></div></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span>
<li><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kultur teknik</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">, yaitu menanam tanaman perangkap (trap crop) di sekeliling kebun cabai, misalnya jagung.</span></li>
<b><div align="JUSTIFY"></div></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span>
<li value="1"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kimiawi</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">, yaitu dengan semprotan insektisida yang efektif dan selektif seperti Deltamethrin 25 EC pada konsentrasi 0,1 - 0,2 cc/liter, Decis 2,5 EC 0,04%, Hostathion 40EC 0,1% atau Orthene 75 SP 0,1%.</span></li>
</ol><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b></b></span><div align="JUSTIFY"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Lalat Buah</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> (</span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dacus ferrugineus</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">)</span></div><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Serangga dewasa panjangnya + 0.5 cm, berwarna coklat-tua, dan meletakkan telurnya di dalam buah cabai. Telur tersebut akan menetas, kemudian merusak buah cabai. Buah-buah yang diserang akan menjadi bercak-bercak bulat, kemudian membusuk dan berlubang kecil. Buah cabai yang terserang akan dihuni larva yang pandai meloncat-loncat. Akibatnya semua bagian buah cabai rusak, busuk, dan berguguran (rontok). Daur hidup hama ini lamanya sekitar 4 minggu, dan pembentukan stadium pupa terjadi di atas permukaan tanah.</span></div><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pengendalian secara terpadu terhadap hama ini dapat dilakukan dengan cara :</span></div><ol><b><div align="JUSTIFY"></div></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span>
<li><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kultur teknik</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">, yaitu dengan pergiliran tanaman yang bukan tanaman inang lalat buah.</span></li>
<b><div align="JUSTIFY"></div></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span>
<li value="1"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mekanis</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">, yaitu dengan mengumpul-kan buah cabai yang terserang, kemudian dimusnahkan.</span></li>
<b><div align="JUSTIFY"></div></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span>
<li value="1"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kimiawi</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">, yaitu dengan pemasangan perangkap beracun "metil eugenol" atau protein hydrolisat yang efektif terhadap serangga jantan maupun betina. Dapat pula disemprot langsung dengan insektisida seperti Buldok, Lannate ataupun Tamaron.</span></li>
</ol><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b></b></span><div align="JUSTIFY"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Thrips</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> (</span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Thrips sp</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">.)</span></div><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Spesies Thrips yang sering ditemukan adalah T. tabaci yang hidupnya bersifat pemangsa segala jenis tanaman (polifag). Serangga Thrips sangat kecil, panjang + 1 mm, berkembang biak tanpa pembuahan sel telur (partenogenesis) dan siklus hidupnya berlangsung selama 7 - 12 hari. Hama Thrips menyerang hebat pada musim kemarau dengan memperlihatkan gejala serangan strip-strip pada daun dan berwarna keperakan. Serangan yang berat dapat mengakibatkan matinya daun (kering). Thrips ini kadang-kadang berperan sebagai penular (vektor) penyakit virus.</span></div><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pengendalian secara terpadu terhadap hama ini dapat dilakukan dengan cara :</span></div><ol><b><div align="JUSTIFY"></div></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span>
<li><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kultur teknis</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">, yaitu dengan pergiliran tanaman atau tidak menanam cabai secara bertahap dengan selisih waktu cukup lama karena tanaman muda akan terserang parah.</span></li>
<b><div align="JUSTIFY"></div></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span>
<li value="1"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kimiawi</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">, yaitu dengan disemprot insektisida Deltamethrin 25 EC 0,1-0,7 cc/lt, Triazophos 40 EC 0,5-2,0 cc/lt, Endosulfan 25 EC 0,5-2,0 cc/lt, atau juga Decis 2,5 EC (0,04%), Hostathion 20 EC (0,2%) maupun Mesurol 50 WP (0,1-0,2%).</span></li>
</ol><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b></b></span><div align="JUSTIFY"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tungau</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> (</span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tarsonemus translucens</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">)</span></div><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tungau berukuran sangat kecil, tetapi bersifat pemangsa segala jenis tanaman (polifag). Serangga dewasa panjangnya + 1 mm, bentuk mirip laba-laba, dan aktif di siang hari. Siklus hidup tungau berkisar selama 14-15 hari. Tungau menyerang tanaman cabai dengan cara mengisap cairan sel daun atau pucuk tanaman. Akibat serangannya dapat menimbulkan bintik-bintik kuning atau keputihan. Serangan yang berat, terutama di musim kemarau, akan menyebabkan cabai tumbuh tidak normal dan daun-daunnya keriting. Pengendalian tungau dapat dilakukan dengan cara disemprot insektisida akarisasi seperti Omite EC (0,2%) atau Mitac 200 EC (0,2%).</span></div><b><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">PENYAKIT CABAI</span></div></b><div align="JUSTIFY"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Layu Bakteri</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> (</span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pseudomonas solana-cearum E.F. Smith</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">)</span></div><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bakteri layu mempunyai banyak tanaman inang, diantaranya adalah tomat, kentang, kacang tanah dan cabai. Penyebaran penyakit layu bakteri dapat melalui benih, bibit, bahan tanaman yang sakit, residu tanaman, irigasi (air), serangga, nematoda dan alat-alat pertanian. Bakteri layu biasanya menghebat pada tanaman cabai di dataran rendah. Gejala kelayuan tanaman cabai terjadi mendadak, dan akhirnya menyebabkan kematian tanaman dalam beberapa hari kemudian. Bakteri layu menyerang sistem perakaran tanaman cabai. Bila pangkal batang cabai yang diserang, dipotong atau dibelah, kemudian direndam dalam gelas berisi air bening, maka setelah beberapa menit digoyang-goyangkan akan keluar cairan berwarna coklat susu atau berkas pembuluh batangnya berwarna coklat berlendir (slime bakteri). Gejala yang dapat diamati secara visual pada tanaman cabai adalah kelayuan tanaman mulai dari bagian pucuk, kemudian menjalar ke seluruh bagian tanaman. Daun menguning dan akhirnya mengering serta rontok. Penyakit bakteri layu dapat menyerang tanaman cabai pada semua tingkatan umur, tetapi paling peka adalah tanaman muda atau menjelang fase berbunga maupun berbuah.</span></div><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pengendalian penyakit bakteri layu harus dilakukan secara terpadu, yaitu :</span></div><ol><div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Perlakuan benih atau bibit sebelum tanam dengan cara direndam dalam bakterisida Agrimycin atau Agrept 0,5 gr/lt selama 5-15 menit.</span></li>
<div align="JUSTIFY"></div><li value="1"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Perbaikan drainase tanah di sekitar kebun agar tidak becek atau menggenang.</span></li>
<div align="JUSTIFY"></div><li value="1"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pencabutan tanaman yang sakit agar tidak menular ke tanaman yang sehat.</span></li>
<div align="JUSTIFY"></div><li value="1"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Penggunaan bakterisida Agrimycin atau Agrept dengan cara disemprotkan atau dikocor di sekitar batang tanaman cabai tersebut yang diperkirakan terserang bakteri P. solanacearum.</span></li>
<div align="JUSTIFY"></div><li value="1"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pengelolaan (manajemen) lahan, misalnya dengan pengapuran tanah ataupun pergiliran tanaman yang bukan famili Solanaceae</span></li>
</ol><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b></b></span><div align="JUSTIFY"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Layu </span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Fusarium</span></i></b><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> (Fusarium oxysporum Sulz</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">.)</span></div><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Layu Fusarium disebabkan oleh organisme cendawan bersifat tular tanah. Biasanya penyakit ini muncul pada tanah-tanah yang ber pH rendah (masam). Gejala serangan yang dapat diamati adalah terjadinya pemucatan warna tulang-tulang daun di sebelah atas, kemudian diikuti dengan merunduknya tangkai-tangkai daun; sehingga akibat lebih lanjut seluruh tanaman layu dan mati. Gejala kelayuan tanaman seringkali sulit dibedakan dengan serangan bakteri layu (P. solanacearum). Untuk membuktikan penyebab layu tersebut dapat dilakukan dengan cara memotong pangkal batang tanaman yang sakit, kemudian direndam dalam gelas berisi air bening (jernih). Biarkan rendaman batang tadi sekitar 5-15 menit, kemudian digoyang-goyangkan secara hati-hati. Bila dari pangkal batang keluar cairan putih dan terlihat suatu cincin berwarna coklat dari berkas pembuluhnya, hal itu menandakan adanya serangan Fusarium.</span></div><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pengendalian penyakit layu Fusarium dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu :</span></div><ol><div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Perlakuan benih atau bibit dengan cara direndam dalam larutan fungisida sistemik, misalnya Benlate ataupun Derosal 0,5-1,0 gr/lt air selama 10-15 menit.</span></li>
<div align="JUSTIFY"></div><li value="1"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pengapuran tanah sebelum tanam dengan Dolomit atau Captan (Calcit) sesuai dengan angka pH tanah agar mendekati netral.</span></li>
<div align="JUSTIFY"></div><li value="1"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pencabutan tanaman yang sakit agar tidak menjadi sumber infeksi bagi tanaman yang sehat.</span></li>
<div align="JUSTIFY"></div><li value="1"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pengaturan pembuangan air (drainase), dengan cara pembuatan bedengan yang tinggi, terutama pada musim hujan.</span></li>
<div align="JUSTIFY"></div><li value="1"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Penyiraman larutan fungisida sistemik seperti Derosal, Anvil, Previcur N dan Topsin di sekitar batang tanaman cabai yang diduga sumber atau terkena cendawan.</span></li>
</ol><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b></b></span><div align="JUSTIFY"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bercak Daun dan Buah</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> (</span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Collectro-tichum capsici (Syd). Butl. et. Bisby</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">).</span></div><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bercak daun dan buah cabai sering disebut penyakit Antraknose atau "patek". Penyakit ini menjadi masalah utama di musim hujan. Disebabkan oleh cendawan </span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Gloesporium piperatum Ell. et. Ev</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> dan </span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Colletotrichum capsici</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">. Cendawan G. piperatum umumnya menyerang buah muda dan menyebabkan mati ujung. Gejala serangan penyakit ini ditandai dengan terbentuknya bintik-bintik kecil kehitaman dan berlekuk, serta tepi bintik berwarna kuning. Di bagian lekukan akan terus membesar dan memanjang yang bagian tengahnya berwarna gelap. Cendawan C. capsici lebih sering menyebabkan buah cabai membusuk. Gejala awal serangan ditandai dengan terbentuknya bercak coklat-kehitaman pada buah, kemudian meluas menjadi busuk-lunak. Pada bagian tengah bercak terdapat titik-titik hitam yang merupakan kumpulan dari konidium cendawan. Serangan yang berat menyebabkan buah cabai mengkerut dan mengering menyerupai "mummi" dengan warna buah seperti jerami.</span></div><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pengandalian dapat dilakukan dengan cara :</span></div><ol><div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Perlakuan benih, yaitu direndam dalam larutan fungisida berbahan aktif Benomyl atau Thiram, misalnya Benlate pada dosis 0,5/lt, ataupun berbahan aktif Captan (Orthocide) dengan dosis 1 gr/lt. Lamanya perendaman benih antara 4-8 jam.</span></li>
<div align="JUSTIFY"></div><li value="1"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pengaturan jarak tanam yang sesuai sehingga kondisi kebum tidak terlalu lembab. Pada musim kemarau dapat menggunakan jarak tanam 50 x 70 cm, sedangkan di musim hujan 60 x 70 cm ataupun 65 x 70 cm, baik sistem segi empat atau segi tiga zig-zag.</span></li>
<div align="JUSTIFY"></div><li value="1"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pembersihan (sanitasi) lingkungan yaitu dengan cara menyiang gulma atau sisa-sisa tanaman yang ada di sekitar kebun agar tidak menjadi sarang hama dan penyakit.</span></li>
<div align="JUSTIFY"></div><li value="1"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Buah cabai yang sudah terserang penyakit dikumpulkan, kemudian dimusnahkan (dibakar).</span></li>
<div align="JUSTIFY"></div><li value="1"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Penyemprotan dengan fungisida seperti Kasumin 2 cc/lt, Difolatan 4 cc/lt, Phycozan, Dithane M-45, Daconil, Topsin, Antracol dan Delsen. Fungisida-fungisida tersebut efektif menekan Antraknosa.</span></li>
<div align="JUSTIFY"></div><li value="1"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Rotasi tanaman, yakni pergiliran tanaman yang bukan famili Solanaceae (tomat, kentang, terung, tambakau). Tujuan rotasi tanaman ini adalah untuk memotong siklus hidup cendawan penyebab penyakit Antraknosa.</span></li>
</ol><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b></b></span><div align="JUSTIFY"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bercak </span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Daun</span></i></b><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> (Cercospora capsici Heald et Wolf</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">)</span></div><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Penyebab penyakit bercak daun adalah cendawan Cercospora capsici. Gejala serangan penyakit ditandai dengan bercak-bercak bulat kecil kebasah-basahan. Berikutnya bercak akan meluas dengan garis tengah +0,5 cm. Di pusat bercak nampak berwarna pucat sampai putih dengan tepinya berwarna lebih tua. Serangan yang berat (parah) dapat menyebabkan daun menguning dan gugur, ataupun langsung berguguran tanpa didahului menguningnya daun. Pengen-dalian penyakit ini dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan kebun, dan disemprot fungisida seperti Topsin, Velimek, dan Benlate secara berselang-seling.</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b></b></span><div align="JUSTIFY"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bercak Alternaria</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> (</span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Alternaria solani Ell & Marf</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">)</span></div><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Penyebab penyakit bercak Alternaria adalah cendawan. Gejala serangan penyakit ini adalah ditandai dengan timbulnya bercak-bercak coklat-tua sampai kehitaman dengan lingkaran-lingkaran konsentris. Bercak-bercak ini akan membesar dan bergabung menjadi satu. Serangan penyakit bercak Alternaria dimulai dari daun yang paling bawah, dan kadang-kadang juga menyerang pada bagian batang. Pengendalian penyakit bercak Alternaria antara lain dengan cara menjaga kebersihan kebun, dan disemprot fungisida seperti Cupravit, Dithane M-45 dan Score, secara berselang-seling.</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b></b></span><div align="JUSTIFY"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Busuk Daun dan Buah</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> (</span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Phytophthora spp</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">)</span></div><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Penyakit busuk daun dapat pula menyebabkan busuk buah cabai. Gejala serangan nampak pada daun yaitu bercak-bercak kecil di bagian tepinya, kemudian menyerang seluruh batang. Batang tanaman cabai juga dapat diserang oleh penyakit ini, ditandai dengan gejala perubahan warna menjadi kehitaman. Buah-buah cabai yang terserang menunjukkan gejala awal bercak-bercak kebasahan, kemudian meluas ke arah sumbu panjang, dan akhirnya buah akan terlepas dari kelopaknya karena membusuk. Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan cara pengaturan jarak tanam yang baik, yaitu di musim hujan idealnya 70 x 70 cm, mengumpulkan buah cabai yang busuk untuk dimusnahkan, dan disemprot fungisida seperti Sandovan MZ, Kocide atau Polyram secara berselang-seling.</span></div><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></div><b><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Virus</span></div></b><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Penyakit virus pada tanaman cabai di pulau Jawa dan Lampung ditemukan adanya </span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Cucumber Mosaic Virus</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> (CMV), </span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Potato Virus Y</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> (PVY</span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">), Tobacco Etch Virus</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> (TEV), </span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tobacco Mosaic Virus</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> (TMV), </span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tobacco Rattle Virus</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">(TRV), dan juga </span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tomato Ringspot Virus</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> (TRSV).</span></div><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Gejala penyakit virus yang umum ditemukan adalah daun mengecil, keriting, dan mosaik yang diduga oleh TMV, CMV dan TEV. Penyebaran virus biasanya dibantu oleh serangga penular (vektor) seperti kutu daun dan Thrips. Tanaman cabai yang terserang virus seringkali mampu bertahan hidup, tetapi tidak menghasilkan buah.</span></div><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pengendalian penyakit virus ini dapat dilakukan dengan cara :</span></div><ol><div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pemberantasan serangga vektor (penular) seperti Aphids dan Thrips dengan semprotan insektisida yang efektif.</span></li>
<div align="JUSTIFY"></div><li value="1"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tanaman cabai yang menunjukkan gejala sakit dan mencurigakan terserang virus dicabut dan dimusnahkan.</span></li>
<div align="JUSTIFY"></div><li value="1"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Melakukan pergiliran (rotasi) tanaman dengan tanaman yang bukan famili Solanaceae.</span></li>
</ol><b><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Penyakit Fisiologis</span></div></b><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Merupakan keadaan suatu tanaman menderita sakit atau kelainan, tetapi penyebabnya bukan oleh mikroorganisme. Beberapa contoh penyakit fisiologis pada tanaman cabai yang paling sering ditemukan adalah kekurangan unsur hara Kalsium (Ca), dan terbakarnya buah cabai akibat sengatan sinar matahari, terutama pada cabai Paprika. Tanaman cabai yang kekurangan unsur Ca akan menunjukkan gejala pada buahnya terdapat bercak hijau-gelap, kemudian menjadi lekukan bacah coklat kehitam-hitaman. Jaringan di tempat bercak menjadi rusak sampai ke bagian dalam buah. Bentuk buah cabai menjadi pipih dan berubah warna lebih awal (sebelum waktunya). Biasanya kekurangan Ca pada stadium buah rusak akan diikuti tumbuhnya cendawan. Usaha pencegahan kekurangan Ca dapat dilakukan dengan cara pengapuran sewaktu mengolah tanah, diikuti pemupukan berimbang, dan pengairan kebun secara merata. Bila tanaman cabai atau paprika sedang produktif berbuah tetapi baru diketahui kekurangan Ca, maka dapat disemprot dengan pupuk daun yang banyak mengandung unsur Ca, seperti Growmore Kalsium. Cabai paprika tidak tahan terhadap sinar matahari, sehingga bila mengenai permukaan buah akan menyebabkan terbakarnya kulit dan bagian dalam buah. Gejala yang nampak di bagian luar adalah warna kulit buah berubah menjadi keputih-putihan hingga kecoklatan dan mengkerut. Meskipun tidak menjadi busuk basah, tetapi warna buah menjadi jelek dan kualitasnya menurun (rendah). Pengendalian terhadap sengatan sinar matahari adalah melindungi tanaman dengan sungkup beratapkan plastik transparan (bening). Menurut penelitian, fungsi naungan plastik bening selain dapat mengurangi (mereduksi) intensitas cahaya matahari, juga dapat mengurangi tingginya temperatur tanah dan defisit air; sehingga dapat meningkatkan kelembaban relatif tanah di sekitar pertanaman paprika. Di samping itu, pengaruh naungan plastik bening dapat meningkatkan hasil (bobot) buah total.</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span> <table bgcolor="#FFB76F" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr><td align="CENTER"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=7692684678920838473&postID=5128183737700763368" name="AP"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">PANEN & PASCA PANEN</span></a></td></tr>
</tbody></table><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b></b></span> <b><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">PANEN CABAI HIBRIDA</span></div></b><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Panen cabai hibrida sangat dipengaruhi oleh faktor jenis atau varietasnya, dan lingkungan tempat tanam. Di dataran rendah, umumnya cabai mulai dipanen pada umur 75-80 hari setelah tanam. Panen berikutnya dilakukan selang 2-3 hari sekali. Sedangkan di dataran tinggi (pegunungan), panen perdana dapat dimulai pada umur 90-100 hari setelah tanam. Selanjutnya pemetikan buah dilakukan selang 6-10 hari sekali. Khusus untuk sasaran ekspor, panen cabai dipilih pada tingkat kemasakan 85% - 90% saat warna buah merah-kehitaman. Di dataran rendah, panen cabai untuk tujuan ekspor dapat diatur 2 hari sekali ; sedangkan di dataran tinggi antara 4-6 hari sekali. Pada cabai paprika, persyaratan layak panen adalah bila buahnya telah mencapai ukuran maksimal, hampir matang tetapi warnanya masih hijau. Buah cabai paprika yang dipanen terlalu muda bobotnya akan menurun secara drastis dan kurang tahan angkut (cepat rusak). Sebaliknya, buah cabai paprika yang dipanen terlalu matang atau warnanya sudah merah, maka kualitasnya kurang disukai pasar (konsumen). Kecuali beberapa varietas cabai paprika memang khusus untuk dipanen buah merah ataupun buah kuning.</span></div><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Cara panen cabai hibrida adalah memetik buah bersama tangkainya secara hati-hati di saat cuaca terang. Hasil panen dimasukkan ke dalam wadah, kemudian dikumpulkan di tempat penampungan. Pada pertanaman yang baik, dapat menghasilkan produksi antara 20-40 ton/ha. Khusus cabai paprika minimal dapat menghasilkan 5-10 ton/hektar, harga jualnya lebih mahal dibanding dengan jenis-jenis cabai lainnya.</span></div><b><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">PASCA PANEN CABAI HIBRIDA</span></div><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Cabai Segar</span></div></b><ul><b><div align="JUSTIFY"></div></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span>
<li><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pemilihan buah (seleksi dan sortasi)</span></b></li>
<div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Di tempat penampungan, buah-buah cabai dipilih berdasarkan warna merah, masih kehitaman; dan juga dipisahkan antara buah sehat dengan buah sakit atau rusak (busuk).</span></li>
<b><div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pengkelasan (klasifikasi)</span></li>
</b><div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Khusus untuk diekspor dilakukan pengkelasan, yaitu dipilih buah-buah cabai yang panjangnya minimal 11 cm, bentuk buah lurus, dan tidak terlalu matang.</span></li>
<b><div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pewadahan (pengemasan)</span></li>
</b><div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Untuk sasaran pasar lokal, pewadahan cabai dapat dilakukan dalam karung plastik yang tembus udara ataupun keranjang bambu.</span></li>
<div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Untuk sasaran pasar ekspor, buah-buah cabai ditata rapi dalam kardus-kardus ukuran 30 x 40 x 50 cm berisi + 20 kg, dan berventilasi atau dibuatkan lubang-lubang kecil.</span></li>
<b><div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Penyimpanan</span></li>
</b><div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Penyimpanan sementara sebelum dipasarkan, sebaiknya di tempat (ruang) yang teduh dan cukup lembab, serta sirkulasi udara baik.</span></li>
<div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bila fasilitas penyimpanan memungkinkan, dapat dilakukan dalam ruang dingin (cold storage) yang suhunya rendah antara 2-15 derajat Celcius dan kelembabannya tinggi sekitar 90%-95% agar tetap segar selama + 20 hari.</span></li>
</ul><dir><b><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Cabai Kering</span></div></b><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pemasaran cabai kering memiliki beberapa keuntungan, diantaranya memudahkan pengangkutan, produk-nya dapat dikemas secara ringkas dan tahan lama.</span></div></dir><ul><b><div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pembersihan</span></li>
</b><div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Buah-buah cabai dipilih yang sudah matang (berwarna merah), kemudian dicuci bersih dan tangkainya dibuang.</span></li>
</ul><ul><b><div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pembelahan</span></li>
</b><div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Setelah buah cabai ditiriskan, segera dibelah dan dibuang biji-bijinya.</span></li>
<b><div align="JUSTIFY"></div></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span>
<li><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Perendaman sesaat dalam air hangat</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> (</span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">blanching</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">)</span></li>
<div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Buah-buah cabai segar segera dicelupkan ke dalam air mendidih yang telah dicampur Kalium Metabisulfit 0,2%. Lama perendaman+ 6 menit, kemudian disusul pencelupan ke dalam air dingin. Tujuan blanching adalah untuk menambah ketahanan warna buah sehingga tidak cepat berubah terjadi coklat (browning).</span></li>
<b><div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pengeringan</span></li>
</b><div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pengeringan cabai dapat dilakukan secara alami (sinar matahari) selama 7-10 hari, ataupun dengan alat mekanis yang bersuhu 60</span><sup><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">0</span></span></sup><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> C sehingga dapat kering selama 12-20 jam. Pengeringan dengan alat mekanis memiliki beberapa keuntungan, antara lain waktunya relatif singkat, bersih, dan kadar air dapat seminim mungkin + 10%.</span></li>
<b><div align="JUSTIFY"></div><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Penyimpanan</span></li>
</b></ul><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b></b></span><dir><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b></b></span></span><dir><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b></b></span></span><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Cabai kering dapat dikemas dalam kantong ataupun karung plastik tertutup rapat. Tempat penyimpanannya yang baik adalah ruangan kering dengan kelembaban 70%.</span></span></div></dir></dir></dir>Arista Septian Senponhttp://www.blogger.com/profile/12469341744989983062noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7692684678920838473.post-23297083684481823912011-04-04T21:45:00.000-07:002011-04-04T21:45:03.989-07:00Komoditi Cabai Pedas dari Amrik<span class="Apple-style-span" style="color: grey; font-family: Verdana; font-size: 11px; line-height: 14px;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlvwHA-wRCNuUd2VKfzjf8EoilXN9uJgtzBHN5g0m4z-MHAyygzK7twppNQ17QaZMn4X3xwisbv_d5RnoEqF8V1DErGq5FCIEXkm3wYTapGbdlpoU8NUdmtiRVB4bc7N7jq6MpKBzSvWHt/s1600-h/Komoditi+cabai.jpg" style="color: #243749; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: underline;"><img alt="" border="0" id="majidnanlohy.blogsspot.com" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlvwHA-wRCNuUd2VKfzjf8EoilXN9uJgtzBHN5g0m4z-MHAyygzK7twppNQ17QaZMn4X3xwisbv_d5RnoEqF8V1DErGq5FCIEXkm3wYTapGbdlpoU8NUdmtiRVB4bc7N7jq6MpKBzSvWHt/s320/Komoditi+cabai.jpg" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; cursor: pointer; float: left; height: 273px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 10px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; width: 320px;" /></a><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Orang Indonesia mana nggak doyan cabai? Kecuali, mungkin orang yang bermasalah berat dengan urusan pencernaan. Atau orang yang sedang mengidap penyakit wasir. Karena rasanya yang pedas dan panas, dapat menjadi penambah selera makan tak tertandingi. Adalah Wilbur Scoville, yang menemukan alat ukur kepedasan cabai. Dan dengan alat ukur itu, dapat dipastikan penikmat makanan berbasis cabai tidak akan mengeluh. <br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Meski Indonesia jadi negara di mana cabai dapat tumbuh segar dan tersebar di seluruh wilayah negeri ini, ternyata cabai bukan merupakan tanaman yang berasal dari bumi pertiwi. Diperkirakan, tumbuhan ini “nyasar” dari benua Amerika, lalu menyebar ke wilayah Eropa hingga ke Asia termasuk ke nusantara.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Tetapi di Indonesia, cabai (capsicum annuum) sangat dicintai. Coba carilah rumah makan mana yang tidak menyediakan cabai di Indonesia? Rasa-rasanya, baik itu warteg atau pun restoran terkenal sekalipun, apalagi yang namanya rumah makan masakan padang pasti akan menyajikan hidangan pedas dari cabai ini. Entah itu untuk gulai atau beraneka jenis sambal.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Walaupun di Indonesia juga dikenal rasa pedas dari bumbu masakan lain seperti merica, tetapi mengkonsumsi cabai tetap terasa menjadi ritual istimewa. Cukup dipetik langsung dari pohonnya, gigit langsung atau sebelum masuk mulut “disandingkan” dengan makanan gurih terlebih dahulu. Lalu rasakan sensasinya yang luar biasa, atau sering diistilahkan orang dengan “pecah dimulut”.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Sensasi itu karena memang cabai mengandung zat capsaicin, yaitu zat yang bersifat seperti minyak dan "membakar" sel-sel pengecap di lidah sehingga menciptakan rasa pedas tersebut.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Dan rupanya, tingkat rasa pedas cabai dapat diukur dengan satuan scoville. Satuan ukur ini dikembangkan Wilbur Scoville, pada tahun 1912. Satuan ini mengukur tingkat kepedasan dalam skala 0 - 300.000, yang didasarkan pada pengukuran konsentrasi kelarutan.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Dalam proses pengukuran ini, bubuk cabai murni dilarutkan dalam larutan air dan gula, dan diukur dengan panel khusus sambil dikurangi konsentrasinya. Kemudian kadar bubuk cabai murni yang larut sampai tidak ada rasa pedas lagi akan menjadi angka hasil pengukuran tersebut.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Dari hasil pengukuran ini, selanjutnya cabai-cabai ini dapat dikelompokkan menjadi menjadi cabai manis, agak pedas, pedas sedang, pedas, dan sangat pedas. Cabai manis biasanya berkisar pada skala 0 - 1.000 dalam satuan Scoville. Contohnya cabai manis adalah paprika yang biasa disajikan pada makanan berbasis salad. Juga cabai seperti pimentos, rellenos, dan sweet banana peppers termasuk dalam kelompok ini.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Sementara cabai berskala 1.000 - 3.000 digolongkan dalam kelompok agak pedas. Mungkin kelompok ini sepertinya tidak akrab dengan kita.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Cabai merah besar yang biasa kita temui dan kita makan itu masuk di kelompok pedas sedang, dengan skala 3.000-6.000 satuan Scoville. Di kelompok ini juga ada cabai yang sangat terkenal di Meksiko, yaitu jalapeno. Kelompok cabai ini sangat pedas, pada skala 6.000-50.000 satuan Scoville. Contohnya di nusantara dengan mudah dapat kita temui, bentuknya kecil dan mungil dengan rasa super “nyelekit” yakni, cabai rawit.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Lalu ada kelompok cabai yang terakhir, berskala 50.000-300.000 satuan Scoville atau tingkat sangat pedas. Berdasarkan pengukuran, predikat cabai terpedas jatuh pada jenis cabai habanero. Dengan tingkat kepedasan lebih dari 300.000 satuan Scoville! Dan memang, nampaknya perlu kemampuan lebih untuk menyantap cabai “luar biasa” ini dalam jumlah banyak.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Meski mengkonsumsi cabai di mulut kadang terasa “meledak” seperti menelan mercon, tetapi belum pernah terdengar ada orang yang kapok makan cabai. Karena cabai memang seperti menjadi bagian kegiatan rutin kuliner nan menggoda. Tengoklah segala kegiatan cemilan asli bangsa kita. Apakah itu tahu goreng, tempe mendoan, combro, bala bala, bakwan udang atau jagung, memang lebih enak jika “diselipi” cabai. Entah itu irisan cabai merah maupun cabai rawit bulat yang dahsyat itu. Belum lagi untuk jenis makanan lainnya. Pokoknya semua makanan bangsa kita itu sepertinya tidak jauh dari yang namanya cabai. Mungkin cuma minuman dan penganan mengandung gula saja yang tidak bersinggungan dengan si cabai ini.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><strong style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Bibit Impor</strong><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Di Indonesia, sentra cabai dapat ditemui di beberapa daerah, diantaranya Brebes, Tegal, Rembang. Di Pulau Jawa, produksi cabai mencapai sekitar 65 persen, dimana produksi cabai per bulan sekitar lebih dari 70 ribu ton. Apalagi menjelang hari raya biasanya jumlah ini juga mengalami peningkatan karena permintaan yang naik lebih dari 10 persen.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Dan uniknya, memang cabai justru lebih memiliki eksistensi penggunaan di Asia ketimbang dari Amerika, asal nenek moyangnya. Apalagi proses kesuksesan penyebaran cabai di daratan Asia memang karena terdapatnya kecocokan iklim. Selain kecocokan iklim, tentu saja juga ada kecocokan untuk urusan lidah dan perut. Bahkan di Indonesia, yang dalam kenyataan wilayahnya dapat menumbuhkan cabai di mana saja, tetap “kehausan” untuk urusan mengkonsumsi si pedas ini. Sehingga harus menorehkan catatan impor segala untuk urusan benih.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Biasanya benih cabai diimpor dari negara Taiwan, Thailand dan Korea Selatan. Dalam urusan harga, benih cabai impor dan lokal jelas jauh berbeda. Perbandingannya, harga benih cabai impor sekitar Rp 80 ribu per 10 gram. Sedangkan untuk ukuran yang sama, cabai lokal hanya sekitar Rp 11.500.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Dan memang harga berbicara dalam urusan ini. Sebab benih impor memiliki keunggulan tersendiri. Baik itu dari ketahanan simpan yang lebih lama dan produktivitas yang tinggi.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Tetapi berdasarkan data pihak peneliti di Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa) diketahui, meski cabai dari benih impor memiliki berbagai keunggulan ketika ditanam, tetapi soal bentuk dan rasa boleh diuji.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Cabai lokal kadang terlihat tidak menarik, karena tidak berwarna merah menyala dan mulus. Tetapi ketika diulek, cabai lokal ternyata lebih liat. Kalau urusan perbandingan ini, silahkan bertanya pada ibu rumah tangga yang doyan mengulek sambal di rumah. Tentu mereka akan lebih memilih cabai lokal ini, karena hasil ulekkannya dapat lebih terlihat lumat dan halus daripada cabai dari benih impor.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Untuk kepentingan itulah peneliti mengembangkan berbagai varietas cabai local. Dan pihak Balitsa, Badan Litbang Pertanian, telah mencoba mengangkat varietas lokal dengan melakukan pemuliaan. Sejumlah varietas cabai lokal yang memiliki keunggulan seperti varietas Tanjung 1, varietas Tanjung 2, dan varietas Lembang 1. Produk lokal ini memiliki karakteristik berpotensi hasil sekitar 9 - 18 ton per hektar, umur genjah, cocok di tanam didataran rendah dan sedang. Semoga dari upaya pengembangan varietas local itu kita tidak lagi sibuk bergantung pada impor. </span>Arista Septian Senponhttp://www.blogger.com/profile/12469341744989983062noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7692684678920838473.post-57292391973968402512011-04-04T10:05:00.000-07:002011-04-04T10:05:08.990-07:00Petani Cabai Sukses<div style="color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b>Meroketnya harga cabai pada akhir tahun 2010 lalu, para petani memiliki antusias yang besar untuk menanam cabai yang bahasa latinnya </b><span class="Apple-style-span" style="color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: small; line-height: normal;"><i><span style="color: green; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-bidi-language: TH; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">Capsicum annuum</span></i></span><span class="Apple-style-span" style="color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: small; line-height: normal;"><span style="color: green; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-bidi-font-size: 14.0pt; mso-bidi-language: TH; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;"> </span></span><b>. salah satu contoh dikota tempat saya tinggal yaitu Di Kabupaten Banyuwangi tepatnya di Desa Siliragung. dahulu di desa saya banyak para petani yang menanam padi di waktu musim hujan dan jagung dimusim kemarau. tetapi karena harga padi yang rendah sedangkan harga obat - obatan yang selalu naik harga para petani selalu merugi.</b></div><div style="color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b>satu demi satu para petani mulai belajar menanam cabai besar, meski memakan biaya yang besar untuk menanamnya tetapi di daerah saya ada pengepul cabai dan meminjami modal ke para petani. biasanya modal Rp. 6.000.000,- intuk 1/4 hektarnya. dan nanti petani wajibmenyetorkan hasil panennya kepada pengempul tersebut. </b></div><div style="color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b>Semakin hari banyak orang yang menjadi pengepul dan masing - masing pengepul memiliki anggota kurang lebih 100/250 orang. kini para petani bisa hidup lebih baik lagi dari pada mereka masih menjadi petani padi. mereka sudah bisa membeli sepeda motor, mambangun rumah, dan mengkuliahkan anak - anaknya.</b></div><div style="color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b><br />
</b></div><div style="color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b>oleh.</b></div><div style="color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b>Arista Septian Senpon</b></div><div style="color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b><br />
</b></div><div style="color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b><br />
</b></div>Arista Septian Senponhttp://www.blogger.com/profile/12469341744989983062noreply@blogger.com0